Menurut Ketua LSM Pelangi Madura, Abd. Salam, kegiatan Bimtek itu tidak relevan dan terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat, karena pelaksanaannya bersamaan dengan hari libur nasional.
“Kami anggap perjalanan dinas untuk bimtek 24 anggota Bamus DPRD Sumenep, tidak masuk akal. Apalagi, hasilnya sama sekali tidak menyentuh terhadap kepentingan rakyat. Ini perlu kajian ulang untuk pelaksanaan bimtek maupun kegiatan anggota dewan lainnya. Karena, hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja,” katanya.
Salam juga mengungkapkan, sesuai data yang dimilikinya, perjalanan dinas bagi 24 anggota bamus saat bimtek tersebut, setiap orang dianggarkan Rp6 juta 900 ribu.
“Kalau dikalkulasi, ini anggaran yang cukup fantastik, hanya untuk pelaksanaan bimtek. Kami berharap, penggunaan anggaran di DPRD Sumenep, harus ditinjau ulang,” terangnya.
Sementara, Kabag Humas DPRD Sumenep, Ach Muslimin membenarkan, jika 24 anggota bamus dewan mengikuti bimtek di Manado pada tanggal 22-24 April.
“Itu benar kok. Dan pelaksanaannya berdasarkan prosedur. Tidak ada yang perlu dipersoalkan,” ujar Muslim, dikantor DPRD Sumenep, Rabu (27/4/2011).
Muslim menjelaskan, mengenai jadwal pelaksanaan bimtek itu memang sengaja dilakukan pada akhir pekan, agar tidak mengganggu aktivitas para anggota dewan.
“Mereka tidak jalan-jalan. Tapi, jadwalnya memang menghindari hari efektif. Kalau kegiatan tersebut dianggap menyimpang, silahkan untuk diusut secara tuntas, karena kami punya bukti otentik pelaksanaan kegiatannya,” ungkap Muslim.(Nita, y02k)

News Room, Rabu (27/04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar